Masih Percayanya Masyarakat pada Hal Hoax


Nama : Denny Rizaldi
NPM : 1643010017
Kelas : A
Tugas Opini



            Pada era modern ini, perkembangan teknologi sangatlah pesat. Dan proses pengiriman pesan maupun sebuah informasi pun mengalami perubahan. Yang dulu hanya bisa bertukar pesan melalui surat, kini bisa menfaatkan internet melaui media sosial. Dulu hanya bisa melihat berita di TV dan koran, sekarang bisa mengaksesnya internet melalui blog-blog.
Dengan perkembangan ini tentu resiko dalam menyalahgunakan semakin tinggi, maka dari itu kita harus hati-hati. Salah satunya adalah penyebaran informasi-informasi hoax. Guna mencegah hal ini, pihak berwajib sudah mensosialisasikan tentang hal ini. Mereka menghimbau untuk tidak mudah percaya tentang isu-isu hoax yang disebarluaskan di internet.
Apakah hal ini sudah teratasi? Atau masih ada hal hoax lainnya? Dan nyatanya, masih banyak informasi-informasi hoax yang beredar di masyarakat. Hal ini membuat kita was-was dan dapat menyebabkan konflik di masyarakat. Lantas, apakah pihak yang berwajib hanya berdiam diri? Atau sudah melakukan sesuatu? Tetapi sejatinya hal ini tidak dapat dilakukan hanya dengan dukungan satu pihak, melainkan dukungan dari banyak pihak.
            Dan masyarakat harus ikut andil juga, dengan tidak mudah percaya kepada suatu informasi. Karena jika masyarakat sendiri tidak melakukan hal ini, maka mudahlah tersebar informasi-informasi yang tidak tentu benar adanya. Pihak kepolisian dalam hal ini juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena mencegahnya juga merupakan tanggung jawab dari masyarakat.
            Ketika masyarakat menjumpai hal ini dan sudah dipastikan bahwa hal itu hoax, maka harus segera melaporkannya ke pihak yang berwajib. Agar informasi ini tidak menyebar terlalu luas lagi. Dan apabila hal ini terlanjur terjadi, pihak yang berwajib harus segera mengusut hal ini agar masyarakat tidak mengalami keresahan secara terus-menerus.
            Menurut saya, kinerja dari pihak berwajib baik itu kepolisian maupun kominfo sudah baik dalam mengatasi hal hoax ini. Namun memang hal ini susah untuk dihindari, karena hal ini tergantung kepada para penerima informasinya dan para pihak yang tidak bertanggung jawab dalam menyebarkan info hoax ini juga sangat sulit untuk dicegah, hanya dapat menindaklajutinya ketika sudah ada bukti.
            Baru-baru ini isu hoax ini kembali menguak ke publik lagi, karena ada kasus mengenai jaringan Muslim Cyber Army (MCA). Kelompok ini terakhir membuat berita hoax tentang penculika seorang ulama terkemuka di daerah Jawa Barat. Tentu hal ini tidak benar dan akal-akal dari kelompok cyber ini, parahnya lagi mereka membawa nama agama dalam menyebarkan berita hoax ini.
            Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi, masyarakat percaya-percaya saja terkait isu hoax ini dan isu ini sudah beredar luas di masyarakat. Setelah selang beberapa hari, pihak kepolisian mulai mencium bau aneh mengenai berita hoax dari MCA ini. Hingga akhirnya memutuskan untuk segera menindaklanjuti atas apa yang telah dilakukan oleh jaringan cyber ini.
            Akhirnya setelah butuh waktu, para pelaku dari cyber pengungkap  kebencian mengatasnamakan agama ini akhirnya tertangkap. Ada sekitar 8 pelaku yang merupakan pentolan dari MCA berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Dan anehnya lagi salah satu diantara mereka di ringkus bukan di negara ini, melainkan di negara Korea sana. Lantas apa tujuan mereka membuat berita hoax ini? Untuk saat ini polisi masih meminta keterangan mereka mengenai tingkah mereka yang menyebarkan isu hoax ini.
            Dan siapakah yang harus disalahkan atas kasus ini? Menurut pendapat saya, pihak MCA lah yang bersalah, karena mereka membuat berita-berita hoax guna memecah belah bangsa ini dengan mengatasnamakan agama. Tetapi kita sebagai masyarakat awam juga patut disalahkan tentang hal ini, mengapa? Karena kita hanya menyerap informasi saja tanpa mencari tahu apakah hal tersebut benar atau tidak. Jadi kita hanya menerima serta menyebarkan informasi ini lebih luas lagi, ini merupakan hal yang salah.
            Untuk pihak kepolisian, mereka sudah bagus dalam melakukan tugasnya, segera mengontrol situasi yang ada di masyarakat dan segera menangkap dalang dari aksi hoax tersebut. Kita sebagai masyarakat awam harus mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini, karena sudah bersikap tanggap dan aktif dalam menanngapi dalam laporan masyarakat ini.
            Memang untuk mencegah hal hoax ini susah, kita sebagai masyarakat awam harus pintar-pintar dalam memilah informasi, jangan hanya menerima informasi secara mentah-mentah, kita harus dapat menfilternya dan memahaminya secara matang-matang. Dan apa yang dilakukan oleh pihak yang berwajib sudah benar, dengan sering mengingatkan untuk tidak mempercayai isu-isu yang berbau hoax. Jadi, jadilah masyarakat yang pintar dalam memilah informasi, jangan hanya sekedar menerima dan menyebarkannya saja.

Komentar

Postingan Populer