Feature Perbandingan Gaya Hidup Anak Kontrakan, Anak Kost dan Anak Rumahan

Perbandingan Gaya Hidup Anak Kontrakan, Anak Kost dan Anak Rumahan 

Setelah berhasil melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan, para mahasiswa harus menentukan mau jadi anak kost atau anak kontrakan atau bahkan anak rumahan ? Pada akhirnya itu semua kembali ke jarak antara rumah dengan kampus yang mereka pilih. Kebanyakan mahasiswa yang datang dari luar kota pasti memutuskan untuk mencari kost atau bahkan kontrakan yang jaraknya dekat dengan kampus tersebut, namun tidak sedikit pula yang tetap memilih untuk tinggal dirumah bersama keluarga karena jarak tempuh antara rumah ke kampus yang tidak terlalu jauh.

Banyak hal yang sangat membedakan antara anak kost, kontrakan dan bahkan anak rumahan. Misalnya dari segi makan, pengawasan, keuangan, kerapihan dan kesehatan. Kebanyakan anak kost biasanya melakukan aktifitas sendiri seperti makan, mengerjakan tugas dan banyak hal lainnya sedangkan anak kontrakan biasanya lebih sering melakukan kegiatan bersama sama dalam berbagai macam hal baik makan, tidur, mengerjakan tugas karena mereka tinggal bersama dalam satu rumah dan biaya sewa pun jauh lebih murah dari kost-kostan.

Ada hal yang membedakan antara anak kost dan anak kontrakan biasanya di kost privasi kita lebih terjaga kalo di kontrakan karena tinggal bersama, jika di kost biasanya semua hal dilakukan sendiri contohnya beli makan, tapi jika di kotrakan bisa titip makan dengan teman yang lainnya,”ujar Haqdiffa Mahasiswa Administrasi Bisnis UPN Veteran Jatim 2016

Sedangkan, anak rumah bangun tinggal makan karena sudah di siapkan makanan sama orangtuannya, kalo anak kost biasanya bangun tidak ada makanan dan harus beli dulu terkadangpun masih males untuk keluar. Namun, di luar dari persoalan makan tersebut banyak hal yang menyenangkan setelah menjadi anak kontrakan seperti bebas mau melakukan hal apa saja dan tidak ada yang melarang, tidak ada yang suruh bersih bersih, tidak ada yang bangunin pagi, banyak teman sampai malem bisa main terus, “kata Vincent Abimanyu

Hampir seluruh anak kontrakan yang tinggal di Jalan Pandugo Baru XX Blok Y No 20, “mengatakan bahwa perbedaan saat mereka tinggal di rumah dan di kontrakan sangatlah berbeda jauh seperti biasanya jika dirumah mereka bisa makan 3 kali dalam sehari sedangkan di kontrakan biasanya makan hanya sehari hanya 1 kali, jadi pola makan sangatlah tidak teratur berbeda dengan di rumah.”

Setelah menjadi anak kontrakan saya merasa menjadi lebih mandiri seperti habis makan mencuci piring sendiri, nyuci baju sendiri, kalo makan harus beli dulu kalo ga beli ya ga makan, banyak hal yang menyenangkan setelah menjadi anak kontrakan seperti lebih mudah bersosialisasi dengan berbagai macam teman, dapat memahami karakter teman sekontrakan, kata Maxrary penghuni kontrakan di perumahan Penjaringan Sari

Banyak sekali suka dan dukanya setelah memutuskan untuk hidup mandiri dan tinggal di kost atau di kontrakan bersama teman teman sekampus. Hampir seluruh penguni kontrakan mengatakan duka yang mereka alami ialah sering kehabisan uang, makan tidak teratur dan sukanya kalo tidak punya uang bisa utang teman pastinya. Memang hidup bersama dengan teman-teman menuntut kita untuk saling peduli satu sama lain.

Dari segi kebersihan tidak semua anak kontrakan sadar akan kebersian kebanyakan juga yang cuek sekalipun sudah dibikinin jadwal piket agar lebih terstruktur tapi mereka tidak terlalu peduli akan hal tersebut sekalipun tidak seluruhnya seperti itu. Sedangkan anak kost biasanya dari segi kebersihan mereka individu, karena hanya membersihkan kamar masing masing. Sangat  berbeda degan anak rumahan yang sudah pasti orang tua bakal mengingatkan kita untuk membersihkan kamar dan merapikannya.

Sebenarnya, karena sudah dewasa anak kontrakan, kost dan bahkan anak rumahan harusnya punya kesadaran yang sama atas kerapihan diri dan lingkungan sekitar. Dan memang pada nyatannya perbedaan kehidupan antara anak kost, kontrakan dan anak rumahan tidak bisa disamakan.

Nama : Anisha Kurniasari

Npm. : 1643010042

Kelas : A.43