Analisa berita media cetak dan media online “SURYA”



Nama Kelompok:
-          Denny Rizaldi              (1643010017)
-          Ameilia Putri                 (1643010001)
-          Rhydea  Maria             (1643010021)
-          Trisia Pratiwi                (1643010029)
-          Anisha Kurniasari         (1643010042)
-          Nabila Maharany          (1643010055)

Media cetak adalah wahana penyaluran atau pesan informasi dengan melalui salah satu medianya adalah koran. Koran sendiri memiliki banyak ragam, dan salah satu koran yang kami pakai adalah koran “SURYA”.  Seiring dengan perkembangan teknologi kini koran sekarang sudah bisa di akses dengan media online. Media online itu sendiri adalah media atau saluran komunikasi yang tersaji secara online di situs web internet. Dan “SURYA” merupakan media yang memiliki media  cetak dan media online. Meskipun mereka sama-sama bernama “SURYA” tetapi di dalam kedua media tersebut memiliki perbedaan. Namun perbedaan di antara keduanya jelas berbeda dari segi pendistribusiannya, jika melalui Koran, Walau sudah selesai dicetak, media tersebut belum bisa langsung dibaca oleh khalayak ramai sebelum melalui proses distribusi. Namun, jika lewat media online Begitu di-upload, setiap berita dapat langsung dibaca oleh semua orang di seluruh dunia yang memiliki akses internet. Dan dilihat dari segi jadwal penerbitannya juga berbeda, Koran dijawalkan terbitnya secara Berkala (harian, mingguan, bulanan, dua mingguan, dan sebagainya). Jika media online Kapan saja bisa, tidak ada jadwal khusus, kecuali untuk jenis-jenis tulisan/rubrik tertentu.


a.  A. Akurasi Berita
Akurasi merupakan syarat penting dalam jurnalisme. Lebih baik berita terlambat di beritakan tapi benar daripada berita yang cepat tapi salah. Hal ini dapat mengurangi kredibilitas media sekali kehilangan kredibilitas, media akan sulit untuk mendapatkannya kembali. (Cowan, 1998, dalam Bradley, 2001) Ketika media memberitakan kejadian dengan salah, maka masyarakat pasti sudah menentukan pandangan atau sikap mereka terhadap media tersebut. Kredibilitas media berkaitan dengan kesatuan yang lebih luas, seperti stasiun televisi, koran, dan tentunya media online. (kovacic, dkk, 2010:116). Akurasi merujuk pada derajat dimana sumber bebas dari kesalahan dan informasi dapat di verifikasi secara offline (Metzger dan Flanagin, 2013:213). Jadi untuk bisa menjadi akurat informasi tidak hanya harus benar, tapi juga ketika di verifikasi hasilnya sama. 

-    1. Media Cetak
“5 Kecamatan Gelap Gulita”
Akurasi :
Berita dalam media cetak diatas sudah mengandung keakurasian. Karena berita yang disajikan sudah akurat, lengkap, dan mendalam karena wartawan dan editor (redaksi) memiliki waktu yang lebih panjang daripada berita yang ada dalam media online . Karena dalam media cetak ini wartawan dan editor (redaksi) memiliki waktu yang lebih panjang untuk mengecek kebenaran, akurasi, untuk kelengkapan berita . Lewat media cetak tingkat keakurasiannya lebih terpercaya karena jarang ada berita hoax di dalamnya. Karena media cetak tidak langsung dikonsumsi oleh public, tetapi melalui editing, layout, proof reading, dan cetak sebelum menyebar.  

-     2. Media Online
“Gunung Sinabung Meletus Hebat, 5 Kecamatan Gelap Gulita, Seperti ini Kondisi Terbarunya”
Akurasi :
Berita ini sudah memenuhi kriteria keakurasian , yang dapat dilihat dari judul nya . Dalam judul berita tidak terdapat irama dalam huruf kapital dan tanda seru. Sumber berita yang telah dibaca berasal dari sumber terpercaya, dilihat dari foto yang terdapat dalam berita keadaan kampung pada pukul 09.20 WIB masih terlihat gelap. Berita ini tidak hanya terdapat dalam Surya.co.id saja, tetapi juga terdapat dalam media online lainnya.



     B. Kecepatan Berita
Kecepatan berita merupakan menyajikan sebuah pemberitaan adalah sebuah keharusan diera digital saat ini. Dan hal tersebut temtu saja membuat para wartawan media cetak harus bisa secepat dan setangkas dalam mencari informasi yang jauh lebih lemgkap dari pada wartawan media online. Kabar baru tidak bisa menunggu, pembaca berita selalu ingin tahu, apalagi kabar yang terbaru. Sebagian dari wartawan selalu ingin menjadi orang yang tahu tentang kabar berita paling dahulu, sehingga akan mempengaruhi kecepatan berita di tayangkan. Kecepatan informasi, media online lebih mengedepankan kecepatan  dalam menyampaikan informasi dibandingkan kelengkapan informasi. Sehingga media online selalu memperbaharui beritanya tiap waktu dengan menyajikan informasi yang sedang terjadi.Berbeda dengan media cetak yang mengedepankan keduanya, yaitu kelengkapan dan kecepatan sehingga apa yang ada pada media cetak dan telah diterbitkan pada hari itu tidak bisa lagi diperbaharui, dan berita yang sedang terjadi akan ditampilkan pada keesokan harinya.

-    1. Media Cetak
Tantangan yang di hadapi wartawan media cetak adalah dengan menghasilkan berita baru. Sebab, semua materi yang di dapat dari hasil liputan kemarin bisa saja akan beredar di dunia maya hari ini, dan wartawan media online sudah merampungkan pekerjaanya dengan baik pula. Dilihat dari tanggal terbitnya media cetak selisih lebih satu hari dari media online, yang berarti media online lebih cepat dari media cetak.
-    2. Media Online
Media online lebih mengedepankan kecepatan dalam menyampaikan informasi dibandingkan kelengkapan informasi. Sehingga, media online selalu memperbaharui beritanya tiap waktu dengan menyajikan informasi yang sedang terjadi.  Dilihat dari tanggal terbitnya, media online lebih cepat satu hari daripada media cetak.



c. C.Konten Berita
Konten berita merupakan isi yang ada di dalam sebuah berita. Konten ini sangatlah berpengaruh dalam sebuah berita, pengunaan konten konten yang ada pada media yang telah di buat dan dapat di gunakan tersebut untuk proses pemonitoran dilakukan oleh pengelola situs itu sendiri dengan tujuan menghindari munculnya konten media atau bahasa yang ada pada konten media yang bersifat tidak sopan, melanggar aturan hak cipta, atau bahkan banyak untuk menentukan sebuah kerelevasian dari konten yang di buat terhadap tema umum sebuah situs yang telah ada. Dalam menggungah sebuah konten konten media kemungkinan tidak ada sebuah batasan yang membatasi walaupun ada itu mungkin hanya sedikit sekali. Konten sebuah berita harus jelas dan mudah dipahami oleh khalayak, agar pesan yang kita berikan dapat tercapai sesuai keinginan.

-    1. Media Cetak
Dalam media cetak, konten yang ada di dalamnya rata-rata lebih banyak pembahasannya. Hal ini juga berlaku di dalam koran “SURYA”, konten berita di media cetaknya lebih banyak pembahasannya serta lebih rinci dalam memberitakannya. Bisa dikatakan kalau di media cetak ketika membahas sebuah berita mereka lebih mengupas lebih dalam berita yang ada atau bisa dikatakan lebih rinci dalam memberitakannya. Jangka waktu media cetak lebih lama dan dapat di baca berulang – ulang oleh khalayak.
-    2. Media Online
Dalam media online, konten berita cenderung lebih singkat, padat, dan jelas. Tidak seberapa banyak dan rinci dalam membahas sebuah beritanya sangat berbeda dengan koran. Tapi walaupun isinya singkat, bahasa konten yang ada di media online lebih mudah untuk dipahami oleh khalayak umum dan lebih mengena. Serta di media online dari “SURYA” cenderung lebih banyak gambar-gambarnya untuk lebih mendetailkan dan mengambarkan berita yang ada di media online tersebut. Dan masyarakat lebih gamapang untuk mendeskripsikan beritanya.



Semoga informasi ini dapat bermanfaat!

Komentar

Postingan Populer